Dari sebuah percakapan kecil aplikasi chating. Kami berdua mulai merasa nyaman. Dengan sedikit canda sebagai condimen setiap harinya. Syahdu. Penuh halu. Bagaikan sudah mengenal jauh. Kami berdua begitu cepat akrab. Walaupun hanya melalui pesan teks. Sikapnya yang dewasa dan selalu berkeinginan bergerak maju membuatku semakin yakin bahwa dialah orang nya. Orang yang aku tunggu selama ini. Setiap pesan teks yang di kirimkan selalu mengundang rasa penasaranku untuk mengenalnya lebih jauh.
Dengan perbedaan usia yang menyolok. Terkadang aku sempat berfikir panjang untuk melanjutkan cerita ini. Sedikit rasa takut ditinggalkan suatu saat nanti. Kita tidak pernah mengetahui takdir yang sudah disiapkan bukan?. Sedangkan jika takdir berkehendak lain aku harus bagaimana? Apa harus menahan air mata untuk kesekian kalinya.
Sikap dewasa seseorang bagiku bisa dinilai melalui perkataannya. Begitulah yang aku rasakan. Menilainya dari ucapan yang selalu serius kepadaku. Hampir hampir kadang aku bingung mencari celah agar bisa membuatnya tertawa meskipun durasi sedetik. Sulit rasanya mengenal lebih jauh orang ini. Tapi inilah yang membuat cerita ini menarik. Kali ini entah kenapa hatiku terus berbicara agar aku tak menyerah sampai disini. "Feeling" biasa aku menyebutnya. Kata hatiku bilang untuk terus maju. Kata hatiku bilang dialah orangnya.
Melalui pesan teks kami saling menyapa, menanyakan kabar, mengingatkan sholat, itu hal yang biasa kami lakukan. Hanya dengan satu tujuan agar kita sama sama selalu dijalan yang baik. Mengingatkan untuk selalu bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Karena perasaan yang tumbuh diantara kami tidak akan ternilai tanpa adanya Ridha Allah sang pemilik hidup.
Pepatah bilang " Dekati pemiliknya sebelum kamu mendekati orangnya "
Pasangan yang baik bagiku bukanlah dia yang selalu mengingatkanmu makan, agar pulang tidak larut malam, dan mengingatkanmu mandi. Bukan itu. Bagiku yang terpenting adalah bagaimana dia mengingatkanku akan kewajibanku terhadap sang pemilik hidup. Untuk beribadah dan selalu taat padanya. Karena di akhir kehidupan nanti yang dibutuhkan adalah akhlak dan amal yang bisa menyelamatkan kita bukan pengingat makan seperti alarm.
Peran pasangan menurutku lebih kearah agama dan masa depan yang lebih baik. Semoga kita sama sama masuk kejannah bersama ya akhi. Sungguh idaman semua umat manusia berada disana. Aku ingin kita bahagia dunia akhirat. Oleh karena itu bimbing aku untuk selalu berjalan keridhanya. Percayalah Allah menuliskan takdir jodohku yang terbaik. Berdoalah,beristikharah lah. Semoga jika nanti waktunya tiba doa doamu segera terjawab. Semangat dalam menjalankan sholat tahajudnya. Doa ketika sholat tahajud lebih mustajab loh. Selamat berjuang :)
InisialiS×
Second 8/12/2018
21:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar