Senin, 31 Desember 2018

Mengertilah

          Hati ku begitu lemah dengan semua yang terjadi. Berjalan penuh kesabaran yang sering kuucapkan. Tanpa memikirkan hati yang sepenuhnya menolak. Aku tak mengerti mengapa aku begitu luluh. Aku selalu meyakinkanmu bahwa aku baik baik saja dan  siap menerima semua kekuranganmu. Pekerjaan mu. Managemen waktu. Dan segala kesibukan yang kamu lakukan. Aku hanya ingin kamu merasa tenang akan kehadiranku yang tidak posesif dan mengerti apa arti kesibukan. Iya mulutku berkata seperti itu. Tapi hatiku menolak.
           Aku menahannya setiap kali ia ingin memberontak. Mengucapkan hal hal yang bisa merusak hubungan kita. Hubungan baik yang sudah kita bangun. Aku tak ingin semuanya hancur. Meski berat hari hari yang dilalui. Aku hanya butuh kabar, sehari satu pesan saja tidak masalah. Setidaknya " Aku baik baik saja".
           Jalan satu satunya. Bersabar. Aku sangat bersahabat dengannya. Tentang bagaimana menghadapi sifatmu ini. Sikapmu yang terlalu dewasa maupun yang kekanak kanakan. Tentang waktu. Ia selalu ada meskipun ditengah tengah kesibukan. Tergantung bagaimana kita memanage nya. Jujur aku kecewa. Setelah beberapa pesan singkat yang kukirimkan tidak merubah pemikiranmu. Kamu ingin aku mengerti siapa dirimu. Tapi kamu tidak?. Kamu ingin aku mengerti akan kesibukanmu kan? Aku menjalani semuanya dengan ikhlas. Tapi maaf aku memang lemah. Lemah dan khawatir jika kamu pergi dan meninggalkanku sendirian. Aku membutuhkanmu.

Kamis, 27 Desember 2018

Mimpi

          Selalu menjadi orang bodoh yang hanya mampu menuliskan segala sesuatunya melalui tulisan. Tanpa tindakan sebenarnya. Ya. Memang inilah aku dengan segala kekuranganku. Lebih memilih memendam dari pada menyampaikan. Mungkin akan terus berjalan seperti itu. Bukannya egois ataupun gengsi untuk saling mengungkapkan perasaan. Hanya saja takut menyakiti salah satu diantara mereka. Lebih percaya akan takdir Allah yang insyaAllah tebaik untukku.
          Dengan segala ujian yang harus dilalui sendirian aku tak masalah. Bagiku tidak perlu melibatkan orang lain di setiap masalah ku jika hanya membuat mereka repot dan menyusahkan mereka.
Seperti remaja remaja lainnya. Kehidupanku tak lepas dari hal percintaan. Mencintai seseorang setelah Allah dan keluargaku.Tentunya itu hal yang wajar sebagai remaja. Setelah tiga tahun berjalan dan berakhir dengan kekecewaan. Aku kembali mengenal seseorang  yang membuat ku kembali ke jati diriku sendiri. Meski perasaan takut untuk sakit hati lagi terus muncul. Justru itu membuatku kembali bangkit agar hubungan ku kali ini berjalan dengan baik dan pastinya happy ending hehe. "Pacar?" Ah tidaklah itu dilarang dalam agama. "Atau proses ta'aruf?" Belum bisa dibilang seperti itu karena ta'aruf hanya berjalan beberapa bulan sebelum menuju ke hubungan yang serius. Sedang kan aku masih mempunyai planing panjang untuk menggapai cita citaku. Sebut saja "Sahabat" Yang selalu ada disaat senang maupun susah. Saling memahami kesibukan masing masing. Walaupun kadang memberi perhatian lebih dari itu. Bagiku ini jalan yang paling nyaman.
          Meski dengan perbedaan usia yang lumayan jauh, aku merasa disitulah banyak ilmu yang bisa kuperoleh darinya. Melalui sharing yang kadang aku hanya bisa berucap iya karena aku memang belum terlalu paham sejauh itu. Dengan pengalaman yang ia dapatkan puluhan tahun itu tentu jauh berbeda dengan ku yang masih menginjak usia anak kelas 3 SMA.
          Beberapa hari ini aku selalu memikirkannya. Selalu menunggu panggilan darinya meski aku tau ia tengah sibuk dengan pekerjaannya. Beberapa hari tidak ada kabar, namun kenapa ia muncul dalam tidur siangku saat itu. Didalam mimpi itu aku bertemu dengannya disebuah cafe di daerah solo yang tak jauh dari rumahnya. Bersama dengan adik atau keponakan ku itu aku duduk di sebuah cafe. Entah didalam mimpi itu aku belum benar benar yakin bahwa itu laki laki yang aku maksut. Memang beberapa hari kemarin kami selalu membicarakan tentang planing kita untuk bertemu. Namun kenapa planing itu dipercepat melalui mimpi? Tepat sebelum aku memutuskan untuk meninggalkannya. Kami bertemu di teras cafe itu sambil bersiap siap untuk pulang. Tak disangka ia menoleh kearahku, menyapa dan memanggil namaku. Senang rasanya dalam hati ia masih peduli. Mengenaliku di dunia nyata. Siang itu hujan deras. Dia mengajakku untuk kerumahnya. Seakan dirumah sendiri. Aku duduk bersamanya bercengkrama banyak hal. Tiba tiba terdengar suara perempuan memanggilku " Ayolah bangun,cepat mandi sudah sore nanti keburu dingin". Aku bangun dari tidur. Ternyata itu semua hanya mimpi. Sambil membuka pintu kamar mandi Masih terbayang suasana menyenangkan itu.
Rasanya ingin kembali tidur dan tak ingin bangun.

Rabu, 19 Desember 2018

Tidak untuk dibaca!

Maaf jika hari ini aku melampiaskannya. Bukan untuk dibaca. Hanya sebagai tempat berkeluh kesah. Tempatku menceritakan semua masalah agar hatiku kembali nyaman. Beberapa hari ini sangat gelisah rasanya. Tidak paham apa yang terjadi. Tapi aku memikirkannya lagi. Entah pertanda apa ini. Hatiku yang terlalu lemah atau aku yang suka berkeluh kesah? Aku tak tau lagi harus menceritakan kepada siapa selain pada acount bloggerku 5 tahun yang lalu. Tempat dimana aku bisa menceritakan semuanya selain kepada Tuhanku di setiap malam.
Beberapa hari ini aku merasa aneh dengan diriku sendiri. Mulai dari mood yang hancur sampai tidak memiliki nafsu makan sama sekali hanya karena perubahan sikap seseorang kepadaku. Memang aku terlalu berharap kepadanya hingga Allah kembali menegurku agar aku tak melampaui batas. Sikapnya yang dingin sore itu membuatku ingin segera mengakhiri pesan singkat yang saling kami berikan. Cuek, ketus, tanpa ekspresi bagiku sangat membosankan. Seakan aku datang untuk mengganggu. Aku paham bekerja bukanlah hal yang mudah. Terkadang menyita otak dan bisa merubah emosional seseorang hanya dalam hitungan detik. Tapi bukan berarti harus pergi dan menghindar kan? Dulu memang awal awalnya manis. Tapi seiring berjalannya waktu pasti berubah. Itu yang sering aku alami. Banyak yang bilang dan faktanya laki laki kebanyakan seperti itu. Bukan menilai semua laki laki sama. Namun faktanya tidak berbeda.
Tiga hari dengan kata yang menjajikan, namun seterusnya penuh kepalsuan. Biasanya.
Jalanku kali ini hanya bisa menunggu. Satu,dua,atau tiga bulan akan kutunggu sampi pesan singkatnya sampai lagi kepadaku. Bukannya enggan untuk mengetuk dan mengucap salam terlebih dulu, aku hanya tidak ingin mengganggu waktu dan kesibukanmu. InsyaAllah aku akan terus bersabar,dikala jarak sangat jauh memisahkan. Tapi percayalah doaku akan tetap sampai. Kudoakan kesibukanmu selalu bermanfaat dan membawamu ke pintu kesuksesan. Kesuksesan dunia dan akhirat.
Aku hanya bisa pasrah akan takdir. Keinginan ku seperti ini. Namun jika takdir berkehendak laih sudahlah aku tak peduli. Ambil saja hikmahnya. Karena takdir lebih berkuasa.
Padahal aku sudah mulai meninggalkan sifat burukku. Termasuk tidak peduki dengan laki laki lain, bahkan teman sekelas atau pun teman sekolah. Sosok yang sering aku sematkan chatnya itu mungkin tengah sibuk. Sering aku pantau kapan ia membuka pesan. Namun sering kali mengecewakan. Terkadang aku sempat melepaskan sematan itu agar aku merasa tenang. Menurutku. Tapi malah sebaliknya. Aku sibuk mencari pesan terdahulunya. Aku bingung dengan semua ini. Aneh kan? Temanku bilang ini karmaku karena aku sering kali tidak peduli dengan laki laki yang respect denganku. Karma mereka bilang? Tapi bagiku itu bukan masalah jika aku ingin menjaga jarak dengan selain mahram kan.Tetap saja penilaian buruk selalu tertuju padaku. Tapi aku ikhlas Allah itu adil.

Selasa, 18 Desember 2018

Belanak Asam Pedas

Bahan:
500 gr ikan belanak
1 sdm air jeruk lemon
1 sdt garam
5 lbr daun mangkokan diiris tipis
20 lbr daun kemangi
300 ml air
Garam dan gula

Bumbu halus :
5 bh cabai merah
6 bh bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah kemiri sangrai
1 ruas jahe
1 ruas lengkuas

Cara membuat:
1. Rendam ikan belanak dalam air jeruj dan garan, lalu diamkan selama 25 menit.
2. Rebus air, bumbu halus, dan ikan belanak sampai mendidih. Tambahkan daun mangkokan dan daun kemangi. Bumbui garam dan gula.
3. Masak sampai ikan matang

Sup Bakso Udang

Bahan:
1 1/2 liter kaldu ayam
15 bh bakso udang
2 siung bawang putih goreng,haluskan
2 bh wortel, potong serong
2 bh tofu, potong setengah lingkaran
6 lbr sawi putih
25 gr soun, rendam dalam air
Garam
Lada
Pala bubuk

Cara membuat:
1. Rebus kaldu ayam dan bawang putih, lalu masukkan wortel hingga mendidih.
2. Setelah sedikit lunak,masukkan tofu, bakso, garam, merica, dan pala bubuk.
3. Bila sudah mendidih, tambahkan sawi putih dan soun. Masak hingga matang sajikan dalam keadaan panas.

Capcay Putih

Bahan:
1 bh wortel. Iris melintang 0,5 cm
5 lbr sawi putih,potong potong
100 gr jamur hitam, cuci, rebus
1 btg bunga tahu,rendam air panas
1 bh bawang bombay chop
100 gr bunga kol
1/4 gr dada ayam rebus,sisihkan kaldunya 250 ml dan suwir ayam setebal 2 cm
3 bh bakso ikan
4 siung bawang putih
1 sdm gula pasir
2 sdm minyak sayur
Garam secukupnya

Cara membuat:
1. Panaskan minyak sayur,tumis bawang putih hingga harum.
2. Masukkan ayam,bawang bombai,wortel,dan bakso ikan. Aduk sampai rata.
3. Beri kaldu ayam, masak sampai wortel lunak.
4. Masukkan semua sayur. Aduk hingga sayur sedikit layu.
5. Beri garan dan gula secukupnya. Aduk rata hingga matang. Sajikan hangat.

Cumi Asin Cabai Hijau

Bahan:
200 gr cumi asin,seduh air panas tiriskan
4 siung bawang putih slice
8 bh bawang merah slice
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas
10 bh cabai hijau iris serong
3 buah tomat hijau,potong potong
2 btg daun bawang iris serong
4 bh belimbing wuluh iris 1/2 cm
10 bh petai, belah jadi 2
1 sdm gula pasir
100 cc air
1/2 sdt garam
Minyak goreng untuk menggoreng dan menumis

Cara membuat:
1. Goreng cumi hingga setengah matang, angkat,tiriskan.
2. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum
3. Masukkan daun salam, lengkuas,cabai hijau,tomat hijau,daun bawang,belimbing wuluh,petai, dan gula,aduk rata, masak hingga layu.
4. Masukkan cumi yang sudah digoreng,aduk rata, lalu tambahkan air dan garam.
5. Aduk rata, masak hingga matang dan kental.
6. Angkat dan sajikan selagi hangat

Sayur Kangkung Telur Puyuh

Bahan:
1 ikat kangkung cuci bersih,potong pisahkan batang dan daunnya.
10 butir telur puyuh rebus
1 bh tomat merah. Potong potong.
50 ml air
1/2 sdm tepung maizena larutkan dalam air
1 sdm saus tiram
3 sdm minyak sayur
Garam secukupnya

Bumbu slice:
3 bh bawang merah
3 siung bawang putih

Cara membuat:
1. Panaskan minyak sayur,tumis semua bumbu sampai harum.
2. Masukkan air,telur puyuh, dan saus tiram. Aduk hingga rata.
3. Masukkan batang kangkung,aduk sampai layu.
4. Masukkan tomat merah dan daun kangkung. Aduk cepat. Angkat dan sajikan

Cumi Bumbu Petis

Bahan:
300 gr cumi, potong 4cm
1 sdm petis udang
10 bh cabai rawit merah
1 sdm kecap manis
150 ml santan
1 sdm air asam Jawa
2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus:
2 bh cabai merah
5 bh bawang merah
2 siung bawang putih goreng

Cara membuat:
1. Panaskan minyak goreng,tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan cumi. Aduk hingga cumi sedikit kaku.
2. Tambahkan petis. Aduk lagi hingga semua tercampur dengan rata.
3. Tambahkan kecap manis dan cabai rawit. Aduk, lalu tuangkan santan dan air asam. Setelah mendidih angkat dan sajikan.

Rabu, 12 Desember 2018

Dalam diam

Dalam diriku ada cinta yang  tertutup malu.
Tumbuh mekar dalam sanubari rahasia dengan-Nya.
Hadir tanpa menuntut banyak syarat.
Terjaga elok dengan sebuah syariat
Aku sangat mencintaimu.
Tapi aku tidak mengerti bagaimana takdir tuhanku.
Jemput aku untuk sempurnakan separuh agamamu suatu saat nanti.
Jikan ditakdirkan.
Izinkan aku temani perjalanan hidup dan matimu.
Agar rasa yang tertoreh terpaut enggan membelenggu.
Jauh terpisah raga sampai waktu menyatukan kita berdua.
Rindu tak terungkap terjaga tanda taat kepadaNya.
Tersimpan rasa dalam puncak asmara ingin memiliki.
Hanya lewat doa aku ungkap denganNya.
Bahwa aku jatuh cinta kepadamu.
Aku mencintaimu karena Allah.
Bukan karena kekayaan yang akan lenyap dan membutakan syukur manusia.
Sederhana dan apa adanya itu yang aku minta.
Agar cinta yang terjalin berkah serta bahagia.
Pesanku.
Jika tuhan menjawab doa doaku.
Ajari aku bagaimana menyusuri surga.
Bimbing jiwa yang mudah goyah akan keindahan duniawi ini.
Tuntun jalanku yang lebih baik.
Untukmu.
Engkau tau apa yang ingin ku pinta darimu?
Bukan mutiara, intan, ataupun permata
Hanya kederhanaan.
Kita bergandengan tangan menyusuri surga yang telah dijanjikan-Nya.

13/12/2018
12:10

Pergilah.

Kala itu.
Pada ruang paling sunyi.
Aku merasakan hadirmu.
Menemaniku, dalam setiap langkahku.
Tiga tahun yang begitu cepat.
Berjalan bersama alami suka dan duka.
Masih belum bisa dipercaya.
Semua telah sirna.
Ketika kau bawa sebongkah kenangan terperih.
Aku kembali teringat perihal hati yang telah kau sakiti.
Kau tancapkan sebilah belati tepat didadaku sebelah kiri.
Cukuplah, bila kau hanya datang menghampiri.
lalu pergi lagi.
Dan terus berjalan begitu.
Aku ikhlas.
Hati ini bukan untuk sembunyi lalu pergi.
Cinta yang pernah kau beri kini telah sirna.
Atau bahkan, kini sudah mati dan tak akan pernah bisa untuk kembali.
Hati ini. Sangat lemah tanpamu.
Bukan bermaksut untuk meninggalkamu.
Tapi ini adalah pilihan yang terbaik untukmu.
Dan bukan juga maksutku untuk menyakiti hatimu.
Disini aku juga merasakan rasa sakit yang sama.
Setelah sekian lama kita bersama.
Melupakanmu.
Itu diluar kemampuanku.
Pilihan yang sangat berat antara keluarga dan Karier.
Memang pemikiran kita jauh berbeda.
Pesanku jangan terlalu bersedih dan berlarut larut.
Jika dengan meninggalkanku kamu merasa lebih baik aku tak masalah.
Aku lebih bahagia melihatmu bahagia.
Denganku ataupun tanpaku disana.
Teruslah tersenyum untukku.
Jangan biarkan air mata setetespun membasahi pipimu. Aku tak menyukai itu sama sekali.
Aku ikhlas, kejarlah apa yang kamu mau.
Kan aku doakan semoga Allah segera mengijabah semua permintaanmu.
Selamat tinggal dan selamat berjuang sosok tiga tahun yang pernah ku kenal.
Semangat dan teruslah berjalan maju untuk kehidupan yang lebih baik.

Dunia adalah fana

Dunia adalah fana
Semesta dicipta bukan untuk dinikmati saja
Jika sang pencipta sudah bicara
Semua akan sirna dalam kedipan mata

Sama seperti ketika
aku mengetahui ternyata
cintamu hanyalah semu belaka

Kau tahu;
bagaimana rasanya hati karena ulahmu?
Setelah beribu harap kulayangkan padamu
Sakitnya hingga merobek bilik jantungku

Tampaknya aku salah memberi hati pada
dirimu yang hanya singgah sementara,
bukan berniat menjadikanku rumah
Dan inilah; kenyataan yang menyesakkan dada

Kali ini malam merangkak tanpa bintang
Hanya bersenandung ria bersama sunyi
Angin berbisik lirih perihal hati
yang terkoyak sepi

Terjebak aku diruang khayal
Berhalusinasi pada sosok yang tak kukenal
Lelah aku menerawang;
namun nyatanya ia hanyalah sebuah bayang

Bayang yang selalu menghampiriku
bersama rindu yang terus mengiba
Bahkan, terkadang ia menjelma bahagia
namun bisa pula duka nestapa

Apa selama ini hadirmu memang semu?
Pasrah aku pada sebuah pengharapan
akan kebahagiaan, yang tak berkesudahan
meski telah berkali-kali aku semogakan

Jangan pernah kembali.

Semua kisah tentang kita sudah jauh berbeda.
Ketika kita sepakat untuk tak lagi bersama
Ketika kita sepakat untuk saling melepaskan genggaman
Sebab kita tak lagi sejalan.
Kau memilih melangkah terlebih dulu
untuk meninggalkanku.
Sedangkan aku masih tetap pada posisiku
yang berusaha sekuat hati melepaskanmu.
Entah, waktu akan mengijinkan aku
atau malah menolak untuk melepasmu
dari memoriku.
Apa aku bisa?
Terkadang pikiran itu sedikit meracuni otakku.
Seandainya semua bisa berbalik
Apa kau bisa sekuat aku?
Dan bagaimana jika aku yang berhenti mencintaimu terlebih dulu.
Apa kau akan merasakan kehilangan aku
seperti aku kehilangan kamu yang tak lagi mencintaiku saat itu?
Dulu. Katamu indah.
Membuatku begitu mudah percaya begitu saja.
Dari semua sikap yang kamu lakukan selama ini memang selalu meyakinkanku.
Untuk terus berjalan bersamamu.
Tanpa kusadari bahwa waktu memang tak  mengizinkan kita untuk selalu bersama.
Memang salah ketika aku mulai berharap kepada seseorang.
Tanpa kusadari seharusnya Tuhan lah satu satunya tempat menaruh harap.
Tapi aku bersyukur dengan ini banyak mengandung hikmah.
Yang membuat ku semakin dekat denganNya.
Dengan ini pula aku sadar Tuhanlah prioritas yang utama. Bukan manusia.
Dan ketika hati mulai bisa berpindah ke orang yang mungkin di takdirkan untuk ku.
Kenapa engkau hadir kembali.
Seakan tidak pernah ada kesalahan yang kau buat.
Apa sesempurna itu dirimu?
Datang dan pergi semaumu.
Tapi maaf. Aku tidak bisa kembali bersamamu lagi.
Hatiku sudah berubah untuk orang lain.
Meski percayaku hanya melalui pesan singkat.
Aku tidak akan membuatnya sakit seperti yang kau lakukan kepadaku.
Aku tak setega itu.
Dan maaf.
Jika kali ini aku menyakitimu.
Ingat saja pesanmu bahwa doa adalah kekuatan terbesar.
Jadi jangan menaruh harap kepadaku lagi.
Dan satu yang harus kamu tahu.
Dia berniat baik.
Aku tidak bisa menghalangi niat baiknya.
Sesuatu yang diniatkan lillah insyaAllah tidak akan mengecewakan.
Aku yakin itu.

Yah,aku bodoh

Sesak berbilang ketika kau menghilang
Aku melapang namun hati masih saja mengenang.
Aku pasrah akan semua ini
Mencoba melupakan dirimu pada relung jiwa,
Jujur tersimpan luka yang belum sembuh juga.
Aah, sungguh nyeri rasanya
Hati mendesak terus begitu.
Meminta lapak untuk sesaat merebah melepaskan keluh kesah.
Resah berlanjut pasrah akan semua yang terjadi..
Namun perihal melupa ia tetap tak mau bersamaku.
Lalu harus bagaimana ini semua sudah berhenti.
Luka dalam dada masih tetap ada
mencoba menghilangkan.
Tak semudah berkata memang.
"kau pasti bisa"
Hanya sedikit kata motivasi untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Semua butuh waktu.
Waktu tuk mengerti apa itu takdir.
Semua sudah tertulis sebelumnya.
Kecewa. Itu pasti.
Ya, aku kecewa akan semua takdir yang belum tentu aku sanggup melaluinya.
Ketaatanmu kepada tuhan masih selalu terbayang.
Sungguh sesuatu yang sangat sulit kutinggalkan.
Mungkin beribu kata terima kasih tidak bisa membalas semua kebaikanmu dalam menyadarkan orang bejat ini.
Darimulah aku tau banyak kesalahan yang dulu tidak pernah aku sadari.
Aku takut suatu saat nanti hatiku mudah goyah tanpamu.
Hati ini begitu mudah rapuh.
Dipuncak kelabilan yang aku jalani.
Mungkin saja aku mudah berubah.
Sempat yakin bahwa denganmu aku akan selalu menjadi baik.
Taat kepada sang Pencipta tentunya.
Tapi disaat semua ini berakhir.
Aku tak bisa menjanjikan lebih.
Yang kutau aku hanya ingin menghabiskan waktuku untuk menebus semua dosaku kepada penciptaku.
Yang selama ini aku banyak menyakiti hatiNya.
Seorang yang selalu meminta lebih tanpa sadar apa aku telah memenuhi kewajibanku.
Memang bodoh. Tolol. Sebut saja begitu.
Tuhan.
Maafkan aku yang terlalu bejat ini.

Selasa, 11 Desember 2018

Kenapa gelisah?

          Hari ini pertama kalinya tanpa kabar darinya. Hanya sedikit pesan singkat yang tak berbalas. Ku awali dengan menulis salam untuknya. Namun belum terlihat sedikitpun tanda tanda ia muncul. Memang sedikit khawatir. Tidak biasa ia seperti ini.Entah kenapa rasanya hati ini sangat gelisah. Apa ini yang dinamakan cinta akhi? Astagfirullah, apa yang ada didalam pikiranku saat ini?. Sangat lemahnya aku akan tentang hati. Ya Allah maafkan aku. Hatiku begitu lemah hanya dengan ujian kecil darimu.
          Ya Allah aku pasrahkan semuanya kepadamu. Jaga dia disana. Selalu lindungi dia dengan rahmatmu. Jangan biarkan dia terluka sedikitpun. Karena hanya engkaulah yang bisa mengabulkan semua doa doaku. Jika perlu gantikan aku diposisinya dikala sedih. Menderita. Aku tidak ingin melihatnya menangis walaupun hanya satu tetes saja. Biarkan dia bahagia ya rab. Meskipun tanpaku disana. Dia hambamu yang taat insyaAllah. Keluarganya sangat menyayanginya. Ia adalah calon orang sukses dalam akidah mu. Tolong berikan ia kesempatan dan waktu untuk menjalankan semua itu.
          Apa mungkin hari ini terlalu lelah hingga tidak ada kabar? Sibuk bekerja? Atau entahlah yang lainnya. Tapi aku percaya ia tidak akan mudah singgah ke yang lain. Mungkin saja kan hari ini ia terlalu lelah dalam pekerjaannya. Atau mungkin sedang ada urusan dengan keluarga. Ya Allah kuat kan aku. Ubah pemikiranku untuk selalu berkhusnudzon kepadanya. Aku percaya dia bukan tipe orang yang seperti itu. Yang mudah berkata lalu meninggalkan. Berbeda dengan mereka yang dulu kan. Aku yakin akan hal itu.
          Aku hanya ingin tidur nyenyak malam ini. Jangan biarkan hatiku tersita untuk memikirkan itu ya rab. Itu adalah sebagian kecil dari perbuatan dosa. Berharap kepada makhluk yang belum tentu engkau takdirkan untukku. Beribu ribu maaf mungkin tidak bisa menggantikan kesalahanku hari ini. Sungguh sangat lemah dan sesat orang seperti aku. Bodoh akan sesuatu yang sudah pasti itu dosa namun kenapa selalu dipikirkan? Maaf jika aku terlalu sering mengeluh kepadamu. Engkaulah senyaman nyamannya tempatku untuk berkeluh kesah. 1000 maaf untuk hari ini :'

Lemahnya aku:'
11/12/2018
21:20
         
         

Senin, 10 Desember 2018

Senjaku Masih Tentangmu

          Ditengah hari hari yang sibuk itu. Saat senja mulai terlihat dimana aku tau dia sudah mulai meninggalkan rutinitas kesibukannya. Mulai ku tulis pesan singkat untuknya kembali. Dari segala bentuk ungkapan perasaan sudah mulai mudah untuk disampaikan. Alhamdulillah kali ini dijalan yang sama. Dengan pemikiran yang sama sama untuk menuju puncak. Subhanallah. Begitu maha besarnya beliau membolak balikkan hati.
          Hari itu, hari pertama aku berbicara langsung dengannya. Meski hanya melalui telepon genggam rasanya sudah sangat dekat sekali. Awalnya memang sedikit canggung berbicara dengan orang yang jauh lebih dewasa dariku. Tanpa basa basi diceritakan sedikit kisah hidupnya yang menurutku sangat mengagumkan. Diceritakan suka dukanya. Mulai dari perjalanan karir bahkan sampai seisi keluarganya yang membuatku lebih mudah untuk mengenal siapa dia sebenarnya.
Sungguh takjub mendengar semua perkataan yang dikeluarkan dari bibirnya. Alhamdulillah aku sangat bersyukur bisa mengenal dia lebih jauh . Memetik hikmah dari live cerpen singkatnya itu.
          Satu yang membuatku heran adalah ketika ia mulai sibuk dengan tugas kuliahnya tanpa memperdulikan ocehan orang orang disekitarnya. Meninggalkan kesibukan bersama teman temannya yang belum tentu ada manfaatnya. Si kutu buku. Julukan yang paling tepat untuk seseorang yang sering mengunjungi perpustakaan hingga merasa nyaman serasa dikamar sendiri. Terkadang sempat tertidur juga disana. Katanya. Bukti terlalu sibuknya mengejar karier. Demi menuntaskan semua nilai nilai tugasnya. Itu mungkin yang harus aku lakukan tiga-empat bulan kedepan. Sebelum menempuh ujian nasional. Mungkin aku perlu mencontohnya dalam hal itu. Semoga saja dengan ikhtiar dan usaha yang dilakukan bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Tentunya tidak melupakan nilai kejujuran yang sudah diajarkan oleh agama.
          Tidak hanya itu. Masih ada cerita haru. Hingga meneteskan air mata ketika percakapan itu berlangsung. Katanya ia menyesal karena belum bisa membalas semua kebaikan ayahnya hingga akhirnya ayahnya meninggal. Dia hitung juga usia ibunya. Yang menurutnya tidak lama lagi akan bertemu sang Pencipta. Rasanya ingin segera cepat dewasa. Agar aku bisa masuk ke dalam kehidupannya. Akan kujunjung bakti untuk orang tuanya. Sosok ibu yang sudah mendidiknya dengan baik selama ini. Ada rasa kegelisahan juga disitu. Yang tidak menutup kemungkinan ia harus pergi meninggalkan ku suatu saat nanti. Dengan umurnya yang sudah matang mungkin saja dia meninggalkan anak kecil seperti aku. Karena semua orang mempunyai pilihan untuk hidupnya.
          Namun disisi lain aku masih memegang perkataannya kala itu. Jikalau Allah berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin baginya. Buktinya kakak ku yang menikah terpaut umur 9 tahun juga tidak masalah. Jadi fighting lebih berfikir positif saja akan hal itu. Jodoh sudah dituliskan sebelum kita lahir dibumi. Tinggal menunggu waktu. Iman kepada Allah. Percayalah semua itu akan segera terlaksana. Kita hanya perlu bersabar,bedoa dan terus menunggu.

Senja masih tentangmu.
10/12/2018
17:00

Minggu, 09 Desember 2018

Di Sepertiga Malam

          Sepertiga malam sujudku semakin nyaman. Seperti ditempat VIP yang tidak semua orang bisa miliki. Disitulah tempat ku berkeluh kesah . Menceritakan resah dan gundah. Allah begitu dekat disana. Serasa duduk berdua menceritakan pengalamanku di hari hari yang sibuk itu. Aku tidak meminta lebih. Aku sadar aku hanyalah salah satu hamba dari sekian juta orang. Tidak pernah ada satu pun nama yang kuceritakan kecuali orang tua dan keluargaku. Agar Allah senantiasa menjaga dan memberi kebahagiaan kepada mereka. Bagiku kebahagiaan nya lebih penting dari segalanya. Melihat mereka tersenyum adalah nikmat yang luar biasa. Andai suatu saat aku bisa membuatnya lebih gembira dari hari hari sebelumnya. Sungguh impian yang sangat kunanti untuk saat ini.
          Di sepertiga malam biasanya orang muda sepertiku mungkin menyempatkan waktu untuk mendoakan seseorang yang sedang didalam hatinya. Bisa disebut dengan istikharah mungkin. Meminta agar orang itu menjadi jodoh suatu saat nanti. Kata teman sebangku ku kala itu. "Seseorang yang selalu didalam doa". Tapi kenapa aku tidak pernah memikirkan itu sama sekali . Aku hanya meminta kepada tuhan agar memberikanku jodoh yang terbaik. Bukan menyebut nama si A ataupun si B. Aku percaya takdir Allah itu selalu baik untukku. Asalkan segala sesuatunya kita nikmati dengan rasa syukur akan tercipta nikmat haqiqi yang tidak bisa diungkapkan lagi. "Toh kalo jodoh ga akan kemana. Percuma di sebut terus didalam doa tapi Allah berkehendak lain. Yang mengatur takdir,kematian,dan jodoh itu Allah. Dan kita hanya bisa meminta yang terbaik. Jadi jangan berharap lebih". Pikirku.
          Menyukai seseorang itu memang wajar dimasa masa remaja seperti ini. Tapi ingat jangan sampai dijalan yang salah. Diusia remaja kebanyakan orang masih didalam masa labil labilnya. Dimana masih mudah terpengaruh orang lain dan hati yang belum kokoh sehingga mudah terjerumus ke hal hal negatif. Tapi tidak menutup kemungkinan juga seseorang diusia 17 tahun sudah memiliki pemikiran yang dewasa. Seperti aku mungkin. Anak kecil yang sudah berani berfikir kearah yang lebih serius,tentang karier ataupun masalah jodoh hehe. Enggan berpacaran tapi suka mengenal seseorang. Merasa nyaman pula. Bagaikan didrama korea.
          Ini kisahku hari ini. Aku tertarik terhadap seseorang yang lebih dewasa dariku. Tentang masa depan. Karier dan masih banyak lainnya. Beberapa tahun kedepan yang planingnya sudah tertata insyaAllah. Meski terpaut usia yang dibilang lumayan panjang tapi bagiku itu bukanlah masalah. Banyak kok diluar yang memiliki kisah sama sepertiku. Tapi mereka selalu damai damai saja. Karena usia bukanlah tolak ukur. Yang menjadi tolak ukur adalah tingkat kedewasaan seseorang. Kisah bermula dari sebuah pergeseran gambar yang memutuskan untuk memulai percakapan. Basa basi dan akhirnya terpaut hati. Memang sulit dipercaya. Dulu aku tidak mudah percaya begitu saja. Bahkan dengan mereka yang sering menyapaku secara langsung. Sepertinya hati ku ini yang menjadi batu beberapa tahun itu. Masih belum terbuka untuk laki laki lain. Tapi kenapa hanya melalui pesan singkatnya itu hatiku begitu luluh.
          Hingga akhirnya aku disadarkan oleh pria dalam pesan singkat itu. Katanya aku banyak memberi motivasi hingga dia sadar banyak hal. Tapi hingga saat ini aku masih belum paham. Bagiku itu sesuatu yang biasa aku lakukan kepada orang lain. Sesama umat muslim itu bersaudara. Dan kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan. Serasa seperti Rasulullah dan aisyah kisahku ini. Aku ingin sekali mencontoh beliau. Panutan umat didunia ini. Tapi kembali lagi aku tidak bisa berharap lebih. Hanya bisa memohon jalan terbaik. Dan insyaAllah aku siap menerima takdir yang Allah berikan. Apapun itu. Sedih maupun senang. Karena aku percaya Allah selalu menyiapkan yang lebih baik dibalik kegagalan seseorang. Bismillah yakin tidak akan mundur ditengah tengah.

Di sepertiga malamku.
9/12/2018
18:15

Sabtu, 08 Desember 2018

Pria dan Pesan Singkatnya

          Dari sebuah percakapan kecil aplikasi chating. Kami berdua mulai merasa nyaman. Dengan sedikit canda sebagai condimen setiap harinya. Syahdu. Penuh halu. Bagaikan sudah mengenal jauh. Kami berdua begitu cepat akrab. Walaupun hanya melalui pesan teks. Sikapnya yang dewasa dan selalu berkeinginan bergerak maju membuatku semakin yakin bahwa dialah orang nya. Orang yang aku tunggu selama ini. Setiap pesan teks yang di kirimkan selalu mengundang rasa penasaranku untuk mengenalnya lebih jauh.
          Dengan perbedaan usia yang menyolok. Terkadang aku sempat berfikir panjang untuk melanjutkan cerita ini. Sedikit rasa takut ditinggalkan suatu saat nanti. Kita tidak pernah mengetahui takdir yang sudah disiapkan bukan?. Sedangkan jika takdir berkehendak lain aku harus bagaimana? Apa harus menahan air mata untuk kesekian kalinya.
          Sikap dewasa seseorang bagiku bisa dinilai melalui perkataannya. Begitulah yang aku rasakan. Menilainya dari ucapan yang selalu serius kepadaku. Hampir hampir kadang aku bingung mencari celah agar bisa membuatnya tertawa meskipun durasi sedetik. Sulit rasanya mengenal lebih jauh orang ini. Tapi inilah yang membuat cerita ini menarik. Kali ini entah kenapa hatiku terus berbicara agar aku tak menyerah sampai disini. "Feeling" biasa aku menyebutnya. Kata hatiku bilang untuk terus maju. Kata hatiku bilang dialah orangnya.
          Melalui pesan teks kami saling menyapa, menanyakan kabar, mengingatkan sholat, itu hal yang biasa kami lakukan. Hanya dengan satu tujuan agar kita sama sama selalu dijalan yang baik. Mengingatkan untuk selalu bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Karena perasaan yang tumbuh diantara kami tidak akan ternilai tanpa adanya Ridha Allah sang pemilik hidup.
Pepatah bilang " Dekati pemiliknya sebelum kamu mendekati orangnya "
          Pasangan yang baik bagiku bukanlah dia yang selalu mengingatkanmu makan, agar pulang tidak larut malam, dan mengingatkanmu mandi. Bukan itu. Bagiku yang terpenting adalah bagaimana dia mengingatkanku akan kewajibanku terhadap sang pemilik hidup. Untuk beribadah dan selalu taat padanya. Karena di akhir kehidupan nanti yang dibutuhkan adalah akhlak dan amal yang bisa menyelamatkan kita bukan pengingat makan seperti alarm.
Peran pasangan menurutku lebih kearah agama dan masa depan yang lebih baik. Semoga kita sama sama masuk kejannah bersama ya akhi. Sungguh idaman semua umat manusia berada disana. Aku ingin kita bahagia dunia akhirat. Oleh karena itu bimbing aku untuk selalu berjalan keridhanya. Percayalah Allah menuliskan takdir jodohku yang terbaik. Berdoalah,beristikharah lah. Semoga jika nanti waktunya tiba doa doamu segera terjawab. Semangat dalam menjalankan sholat tahajudnya. Doa ketika sholat tahajud lebih mustajab loh. Selamat berjuang :)

InisialiS×
Second 8/12/2018
21:03

Jumat, 07 Desember 2018

" Hanya Butuh Waktu "

Dulu waktu sering kali ku ulur. Ribuan goresan tinta yang kutuliskan hanya tentang Dia. Tanpa aku sadari itu hanya membuang buang waktu. Tapi kini Aku tak menyangka aku bisa berada di posisi yang sama. Tapi dengan orang lain. Bukan hukum timbal balik darinya. Meski sedikit kekecewaan masih melekat. Aku mencoba menerima semua takdir yang diberikan.
Sedikit waktu yang sangat berharga. Munculah sosok yang baru. Dimana ia adalah peran penting yang merubahku sampai dititik ini. Sungguh begitu takjub melihat semua frasa yang tertulis di selembar kertasnya. Anggun nan menyentuh hati. Jujur. Baru kali ini aku merasakannya. Hingga tetes demi tetes air mata membasahi pipiku ini. Terharu dan bahagia tercampur menjadi satu. Setelah tiga tahun lamanya. Tanpa canda tawa. Penuh keterpurukan. Hampa dan sehanyut itu.
Entah kenapa karenanya aku menjadi paham akan cinta yang sebenarnya. Bukan untuk menunggu dan terus menunggu. Tapi bagiamana cinta yang harus duperjuangkan. Perjuangan jarak. Perjuangan waktu. Yang mungkin tidaklah mudah. Dan satu lagi bagaimana kita bisa percaya satu sama lain. Mengenal lebih kepribadian seseorang untuk niatan yang baik. Saling memahami dan menerima segala kekurangan.
Satu kata " Bahagia " Mungkin cukup memberi gambaran bagaimana  suasana hatiku hari ini. Dulu mengenalnya sungguh sesuatu diluar kepalaku. Inilah yang namanya takdir.  Itulah kamu. Buah kesabaran beberapa tahun ini. Jujur memang sulit dipercaya. Tapi sesuatu yang diniatkan " Bismillah " Tidak akan mundur ditengah tengah kan?
" Maaf " Jikalau hatiku begitu yakin untukmu. Meski 0.1 % kemungkinan akan terus berjalan seperti ini. Tapi aku mohon. Jangan biarkan aku terpuruk lagi. Jangan biarkan tiga tahun itu terulang kembali. Ribuan kepercayaan yang diberikan bisa saja hancur hanya dengan satu kesalahan kecil. Masih sedikit trauma. Tapi tidak masalah kan jika ingin segera memperbaiki diri?. Berhijrah ke yang lebih baik lagi. Pesanku jangan enggan datang dikala susah maupun senang. Pintuku selalu terbuka lebar untukmu. Jangan bosan memberiku banyak nasihat. Jangan bosan menegurku jika banyak khilaf. Aku akan menghargai itu semua sebagai wujud syukur ku bisa mengenalmu. Sekali lagi terima kasih :)

InisialiS ×
Gd bye 8/12/2018
11:30

Kamis, 06 Desember 2018

Macam-Macam Majas Perbandingan

Majas perbandingan
1. Metafora : perbandingan langsung.
Contoh:
- Engkaulah putri duyung tawananku.
2. Simile/Asosiasi : mempersamakan suatu hal dengan hal lain dengan perbandingan. Misal : bagai, laksana, seperti.
3. Personifikasi : pelekatan sifat manusia pada benda.
Contoh :
- Sepi menyanyi malam dalam mendoa tiba.
4. Simbolik : penggunaan simbol/lambang untuk menggantikan orang/hal.
Contoh: Burung gagak (kematian)

Unsur Intrinsik Puisi

Unsur Batin/Hakikat.
1. Tema : hal yang dibicarakan dalam puisi.
2. Rasa (feeling) : perasaan penyair apakah susah, senang, haru, dsb.
3. Nada (tone) : suasana (indah, sakral, mengharukan, mencekam, dsb).
4. Pesan/amanat : nasihat yang hendak disampaikan penyair dalam puisinya.

Unsur Fisik/Metode.
1. Rima/persajakan : persamaan bunyi bunyi vokal disebut asonansi, persamaan bunyi bunyi konsonan disebut aliterasi. Persamaan bunyi ini berada di akhir, tengah, atau diawal kata/baris.
2. Ritma/Irama : alunan naik turun, panjang pendek, atau keras lemah bunyi yang berulang ulang atau beraturan sehingga membentuk keindahan.
3. Metrum/matra : pengulangan tekanan pada posisi posisi tertentu yang bersifat tetap. Dalam lagu metrum ditandai dengan garis birama dan tekanan keras pada umumnya jatuh pada awal setiap birama.
4. Diksi : Pilihan kata dan pembentukan ungkapan ungkapan atau penggunaan simbol simbol secara cermat dari segi bunyi maupun makna sehingga menjadi wahana ekspresi yang maksimal dan bernilai estetis.
5. Gaya bahasa : ciri khas kebahasaan yang digunakan oleh penulis yang mencakup penggunaan struktur bahasa, pilihan kata,peribahasa dsb.
6. Majas : permainan bahasa untuk memperoleh efek estetis untuk memaksimalkan ekspresi.

Untuk majas akan dibahas di blog selanjutnya ya. Terima kasih sudah berkunjung :)

Struktur teks berita dan kaidah kebahasaan.

Struktur teks berita:
1. Kepala berita (lead), bagian ini merupakan yang paling penting dari bagian lainnya. Bagian ini terangkum dalam ADIK SIMBA / 5W+1H.
2. Tubuh berita, bagian ini menceritakan urutan kronologis kejadian penting tentang peristiwa utama. Bagian ini merupakan jawaban dari Bagaimana?.
3. Ekor berita (end), bagian ini berisi informasi tambahan.

Kaidah teks berita :
1. Adanya penggunaan kalimat langsung atau tidak langsung.
2. Adanya penggunaan konjungsi atau kata hubung.
3. Adanya kata kerja mental (me+an).
4. Adanya penggunaan keterangan waktu.

Apa perbedaan simpulan dan ringkasan?

Simpulan adalah pendapat akhir berdasarkan uraian sebelumnya. Kalimat simpulan merupakan kalimat yang mengandung gagasan paling umum dari kalimat kalimat lain.

Ringkasan adalah menyajikan teks panjang dalam bentuk singkat.

Perbedaan rangkuman dan ringkasan adalah ringkasan lebih fleksible/luwes dalam penyusunannya ( boleh tidak urut ) sedangkan rangkuman harus urut gagasan gagasan pokoknya seperti teks asli.

Apa perbedaan homonim, homograf, dan homofon?

Homonim adalah kata yang pelafalan dan ejaannya sama tapi maknanya berbeda.
Contoh: Rapat.
- Pak Anwar sedang mengikuti rapat.
- Indah menutup pintu itu rapat.

Homograf adalah kata yang memiliki ejaan sama,tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
Contoh: apel.
- Toni suka makan buah apel.
- Pak guru sedang melakukan apel.

Homofon adalah kata yang pengucapannya sama dengan kata lainnya tetapi memiliki makna berbeda.
Contoh: bang dengan bank.
- Bang Jarwo sedang naik motor.
- Adit menabung di bank syariah.

Makna Gramatikal

Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat peristiwa tata bahasa misalnya afiksasi, reduplikasi,dan komposisi.

Afiksasi merukapan proses melekatnya afiks/imbuhan
Contoh: Indra selalu memata-matai Inem.
Memata-matai (mengamati secara diam-diam)

Reduplikasi merupakan pembentukan kata baru dengan cara mengulang bentuk dasar.
Contoh: gedung-gedung,berlari-lari, anak-anak, sayur-mayur, kupu-kupu, kunang-kunang, dsb.

Komposisi merupakan gabungan dua kata istilah yang menimbulkan makna baru.
Contoh: rumah makan, rumah sakit, rumah dinas, tempat tidur,dsb.

Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Resensi/Ulasan

Resensi adalah ulasan atau penilaian mengenai suatu karya baik itu buku,film,atau karya lain.

Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah karya tersebut layak dibaca

Hal hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi,penampilan,unsur unsur,bahasa,dan manfaat bagi pembaca. Kemudian unsur unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Judul resensi.
2. Identitas buku yang diresensi.
3. Pendahuluan : memperkenalkan pengarang,tujuan pengarang,dll
4. Inti/isi resensi.
5. Keunggulan buku.
6. Kekurangan buku.
7. Penutup.

Ciri kebahasaan teks resensi:
1. Banyak menggunakan konjungsi penerangan seperti bahwa,yakni,yaitu.
2. Banyak menggunakan konjungsi temporal : sejak, kemudian,akhirnya.
3. Menggunakan konjungsi penyebab : karena,sebab.
4. Menggunakan pernyataan pernyataan yang berupa saran/rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya.

InisialiS " Mundur? "

1×24 jam.
Ketika jalan mulai padam.
Beriringan naiknya sang purnama.
Disitulah titik lemahku.
Gelap.
Sepi ini membelenggu.
Hidupku hampa.
Tanpa warna disetiap coretannya.
Aku butuh warnamu.
Untuk melengkapi semua lukisanku.
Tapi kamu.
Bak tertutup tanpa celah untukku masuk.
Niatku baik.
Aku hanya ingin berjalan beriringan.
Tidak lebih.
Namun ketika goresan demi goresan ini kau ukir.
Sudah jauh berbeda.
Jatuh dan tak ingin bangun.
Mimpiku terlalu indah.
Aku mencoba melupakanmu.
Aku mencoba membencimu.
Tapi kenapa sulit untuk melepas lelah ini.
Aku sempat bosan.
Aku tak sekuat yang tampak didepanmu.
Aku rapuh sayang..
Tolong jangan uji aku dengan seperti ini.
Tak cukupkan permainan hari ini?
Sedikit candamu yang menyakitkan.
Tawamu bagai goresan pisau bagiku.
Lalu untuk apa aku mempertahankan?
Maaf sayang..
Aku harus berhenti.
Dimana ketika puncak sulit diraih
Disitulah kata menyerah di uraikan.
Maaf..
Sekali lagi maaf.
Aku tidak bisa menolak niat baik dari orang orang disekelilingku.
Aku tidak akan menutup diri karenamu lagi..
Dan mungkin ini adalah jawabannya.
Kamu terlalu baik untukku.

InisialiS 7/12/2018
09:40
I m so sorry :'

Katanya " Lembut "

Waktu yang terus berjalan membuatku sadar bahwa aku harus segera mundur dan merubah pemikiran yang lebih maju. 1×24 jam mungkin masih akan terus terbayang. Tapi untuk selanjutnya akan segera hilang. Hidupku terasa lebih tenang hari ini. Melepas semua beban. Masalah yang tak kunjung usai. Bukan tidak ingin menyelesaikan masalah. Hanya saja masalah kali ini sudah cukup membuatku bosan.
Pesanku jangan sampai menyesal. Karena sekali bilang "tidak" Sudah berakhir. Aku sudah ikhlas. Jadi jangan datang kembali disaat kamu butuh. Jangan pernah muncul disaat aku sudah lupa akan semua ttg mu.
Kamu terlalu baik. Hingga bertahun tahun menggantungkanku seperti ini. Sungguh nikmat rasanya. Kegelisahan beberapa tahun ini, terima kasih:) karenamu aku banyak menyianyiakan waktu. Karenamu aku selalu tertutup dengan semua orang tanpa aku sadar aku begitu sombong dan angkuh. Hingga tak tau berapa waktu lagi aku bisa menebus  semua kesalahanku yang telah berlalu. Aku bersyukur, hari ini tuhan menyadarkanku. Menyadarkan akan aku yang sebenarnya. Makhluk lemah yang harus segera berubah. Akan khilaf yang sudah banyak aku perbuat. Dulu, niatku hijrah bersamamu. Namun tanpa kusadari aku semakin hancur ketika didekatmu. Hatiku semakin goyah. Berdebar debar yang setiap detiknya memunculkan dosa. Memandangmu saja suatu nikmat yang luar biasa. Tapi kembali lagi, aku ini siapa? Berani meminta lebih! Mungkin ini adalah jalan yang terbaik. Harus mencoba beralih kepada yang lain. Iya.. Kepada mereka yang pernah berniatan baik tapi kamu sia siakan.
Belajar dari pengalaman. Aku tidak ingin menjadi orang sebaik kamu. Yang selalu membuat orang lain menjerit,merintih,dengan semua sikap dan kebiasaanmu itu.
Jujur,
Hati mu lembut.
Tapi kenapa sikapmu tidak.

InisialiS 7/12/2018
09:55
Lembut:v

Rabu 21 Desember 2022 Disisa tahun ini, just want to have fun. Sudah tidak ingin lagi melakukan hal hal berat. Sudah ingin menutup buku penc...