Suatu hari di sebuah desa terpencil hiduplah seorang gadis cantik bernama Lisa. Dia adalah seorang anak petani dan buruh yang hidupnya serba pas pasan. Namun dibalik keterbataaannya itu ia justru tidak patah semangat. Ia bertekat akan berjuang memperbaiki hidupnya. Ia memutuskan melanjutkan sekolahnya di kota. Dan alhandulillahnya lagi sekolah yang ia duduki benar benar gratis karena Lisa mendapatkan beasiswa prestasi.
Dikarenakan jarak sekolah dan rumahnya begitu jauh, Lisa memutuskan untuk tinggal di asrama sekolah sehingga ia membutuhkan biaya lebih banyak untuk kehidupan kesehariannya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, Lisa sering kali mengikuti program Part Time atau kerja paruh waktu dari sekolah. Lumayang sekitar 50 ribu perhari.
Seiring berjalannya waktu, sekolah semakin sibuk, ada pelajaran tambahan, breafing praktek setiap harinya. Begitu lelah bukan? Dengan umurnya yang masih 15 tahun itu ia harus bisa hidup jauh dari keluarga dan melewati lika liku kehidupannya sendirian. Sering kali teman temannya memergoki Lisa menangis tersedu sedu saat berdoa di masjid. Sholatnya begitu khusyu. Entah doa apa yang ia minta kepada tuhan. Tapi terlihat sangat menyedihkan hingga membuat orang yang melihatnya tercengang.
Masalah demi masalah terselesaikan. Mulai dari masalah keluarga,masalah perekonomian, masalah dengan teman, ataupun masalah sekolah dan pembelajaran. Memang sulit tidak terbayangkan. Suatu pagi di sudut masjid terlihat seorang laki laki dengan wajah beseri seri sedang melaksanakan sholat dhuha. Sama seperti apa yang biasa di lakukan Lisa setiap harinya. Begitu tercengang " Siapa dia? bukankah setiap hari aku selalu kemasjid? Dan kali ini ada yang berbeda. Siapa dia? Dari mana asalnya? Tidak pernah aku melihatnya" katanya dalam hati.
Jam istirahat pertama hampir selesai. Lisa bergegas memakai sepatunya. Dijalan bertemu kembali Lisa dengan laki laki itu.
" Assalamu'alaikum. Maaf sebelumnya apakah kamu yang bernama Lisa?" tanya laki laki itu.
" Wa'alaikumsalam. Eh iya perkenalkan saya Lisa. Kamu murid baru ya? Kok kamu tau namaku?" Tanyanya heran.
" Iya,Lisa. Saya melihat name tag kamu makanya saya kenal hehe"
"Eh,lucu juga ya kamu. Btw kamu pindahan dari mana?"
" Aku pindahan dari pondok al aqsho. Maaf sebelumnya saya buru buru. Assalamu'alaikum "
Sedikit percakapannya itu membuat Lisa jatuh hati. Meskipun ia menyadari itu dosa. Namun ia tahan semua perasaanya itu. Ia tidak ingin mengotori khimarnya hanya karena cinta yang bisa merusak kehidupannya. Tapi tak disangka beberapa tahun berlalu begitu cepat dan datanglah hari kelulusannya. Laki laki yang ia sukai itu mengatakan kepada Lisa bawasannya ia ingin mengajak lisa berta'aruf. Sungguh senang hatinya berbunga bunga. Buah kesabaran yang ditunggu tunggunya telah tiba.
Kaget lisa mengenal keluarganya. Begitu kaya materi berbalik dengan keluarga Lisa. Dan ternyata laki laki itu memiliki kembaran. Sandi dan Sande. Sepasang nama yang sangat anggun bukan? Namun sangat disayangkan, keluarganya tak lengkap lagi. Ia hidup bersama ibunya saja. Ayahnya meninggak sejak ia didalam kandungan. Hal itu membuat Lisa semakin yakin ingin merawat keluarganya karena ia tau itu adalah ladang ibadah untuknya.
Namun apakah keluarga Sandi bisa menerima Lisa dengan keterbatasannya? Tunggu eps selanjutnya ya gaes. Jangan lupa like coment and follow ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar