Lagi lagi aku harus menerima kenyataan. Dimana aku hidup tanpa kepedulian. Hidup terserah, mati terserah.
Seperti debu yang dibiarkan berhamburan.
Pikir ku kacau.
Air mataku tak lagi bisa tertahan
Aku ini siapa?
Aku siapa?
Kenapa tuhan blm juga menjemputku.
Aku bisa gila lama lama
Hidup dengan keterpurukan
Sebab sikap keluargaku sendiri.
Lebih baik mati rasanya.
Dicaci maki
Direndahkan
Bahkan dihina didepan orang banyak
Oleh keluargaku sendiri.
Cabut nyawaku sekarang tuhan
Jangan kau beri nanti untuk kesekian kalinya.
Rabu, 30 Oktober 2019
Tuhan, izinkan aku untuk pulang
Selasa, 22 Oktober 2019
Day 1
Hari ini masih seperti kemarin.
Setiap kali masuk makanan dalam mulutku, semua organ dalamku serentak menolak.
Bukan lagi sakit.
Aku percaya akan takdir.
Aku ikhlas kapanpun Tuhan mengambilku.
Tapi dengan satu syarat saja. Jaminan keluargaku akan selalu bahagia. Terutama ayah dan mama.
Tak ada kata lain selain mereka luar biasa.
Jangan katakan pada ayah.
Jangan katakan pada mama.
Jangan katakan pada kakak
Tapi katakan pada tuhan, aku masih sanggup menahannya.
Beri aku waktu sebentar saja.
Untuk membalas budi mereka.
Biarkan sakit yang kurasakan menjadi saksi kelak di akhirat sebagai pengampun segala dosa dosa.
Namun jika aku hanya merepotkan mereka.
Segera ambilah aku, tanpa nanti.
Aku ikhlas tuhan.
Aku sangat sangat ikhlas.
Jangan biarkan mereka menanggung bebanku.
Tuhan tau kan.
Aku orang yang kuat.
Selama ini setiap masalah selalu bisa kuselesaikan sendirian.
Hanya engkau yang tau akan aku.
Meski peluh, tangis, sesak aku selalu bisa kan.
Kali ini aku juga ingin menyelesaikannya sendirian.
Hanya aku dan Engkau tuhan.
Disini tempat kita bernegoisasi.
Beri aku jawaban secepatnya.
Bagaimana?
Apa aku akan segera kau jemput?
Jika iya.
Beri aku firasat satu minggu sebelum tanggal kepergianku.
Biar ku sampaikan pada mereka aku baik baik saja.
Biar ku sampaikan pada mereka bahwa tuhan menyayangiku.
Biar ku sampaikan pada mereka aku juga menyayangi mereka.
Biar kusampaikan pada mereka, bahwa takdir itu benar benar ada.
Takdir kuasa.
Aku tak ingin setetes air matapun menetes di hari kepergianku.
Aku ingin semua bisa mengikhlaskanku.
Dan untuk kamu yang selalu kusebut dalam sepertiga malamku.
Aku mohon.
Jadilan pribadi yang baik. Yang kuat. Yang kokoh.
Pikir betul betul masa depanmu.
Jangan karena aku kamu terpuruk.
Jangan karena aku kamu melemah.
Jangan karena aku semangatmu patah.
Aku yakin kamu bisa hidup lebih baik tanpaku.
Aku berjanji selama aku masih hidup akan ku dedikasikan hidupku untuk kalian.
Orang orang yang aku sayangi.
Yang selalu peduli akan keadaanku.
Yang selalu ada disetiap susah senangku.
Aku tak khawatir sedikitpun.
Kalian orang orang yang luar biasa.
Jangan tunjukkan kepadaku sedikitpun air mata.
Tetaplah tersenyum.
Aku pamit dengan cara yang baik :')
Sabtu, 19 Oktober 2019
I m not better!
Badanku berangsur-angsur terasa tidak baik.
Pesanku..
Jika suatu saat tuhan membuktikan bahwa cintanya lebih besar dari cintamu.
Jangan menangis dan berusahalah ikhlas.
Aku ingin pergi dengan tenang.
Tetaplah menjadi kamu yang pernah aku kenal.
Kamu yang kuat, tak pernah mengeluh.
Aku sangat bersyukur atas pertemuan denganmu.
Kamu baik.
Kamu sopan.
Kamu ramah.
Kamu satu satunya orang yang seperhatian itu denganku.
Tanpa kau pikir timbal balik.
Kamu selalu tulus.
Kamu tau? Orang yang selama ini kau anggap orang humoris yang paling bahagia adalah orang yang bersusaha payah menutupi kesedihannya.
Bukan tidak terbuka atau tidak percaya.
Ada saatnya masalahmu tidak bisa diceritakan kepada orang lain.
Kamu juga tau bagaimana aku.
Kamu sudah sangat baik.
Aku hanya ingin kau melihat senyumku. Bukan dukaku.
Biar aku pinggul berat sama.
Biar aku rasakan bak tak ada rasa.
Bukan kamu bukan kita.
Biarkan saja aku.
Aku rasa ini lebih baik.
Jangan ikut bersedih jika suatu saat aku tiada.
Jangan meneteskan air mata setetespun.
Aku ingin melihat senyummu di setiap kondisiku.
Aku sayang kamu :)
Minggu, 29 September 2019
Lagi lagi kecewa :(
Sepersekian detik.
Lagi lagi aku bersedih karenamu.
Aku menyukaimu, tapi tidak dengan sikapmu.
Yang menurutku seseorang yang lebih dewasa. Lagi lagi aku salah pilih.
Penilaian tentang mana yang baik dan mana yang buruk tentangmu.
Lagi lagi..
Aku kecewa dengan diriku sendiri. Kenapa aku membuat diriku semakin hari semakin buruk.
Aku ini sebenarnya dianggap apa.
Pacar yang selalu di sia siakan?
Aku harus bagaimana dalam pengambilan sikap kali ini.
Masa lalu yang buruk datang untuk memperbaiki. Atau dengan orang baru yang belum tentu benar akan penantianku.
Tuhan..
Aku lelah dengan semua permainan ini.
Ingin kulepas semua ikatan.
Tapi aku menyayanginya.
Aku harus bagaimana?
Hati dan logika ku tak sejalan lagi.
Kamis, 02 Mei 2019
Omong kosong
Katanya. Mata mencerminkan hati. Mata ku sensitif begitu pula hatiku. Sulit menerima kenyataan dimana aku adalah orang yang terbuang. Aku ini siapa? Keluargaku siapa? Aku tidak tau rahasia apa yang mereka sembunyikan. Menggores hati terus menerus. Mungkin mereka selalu berbicara tanpa berfikir bahwa perkataannya itu menyakiti orang lain.Aku ini kalian anggap apa? Bocah yang hanya tinggal diam saat kalian mencoba mengusikku. Menjatuhkanku. Bahkan mungkin kalian sosok mematikan yang pernah aku temui. Mereka bilang bersama kalian nyaman. Mereka bilang surgaku terletak pada kalian. Namun apa kenyataannya? Hanyalah omong kosong. Aku tidak pernah mengerti apa aku ini pernah dihargai. Mereka mencaci makiku hingga aku tak ingin kembali. Jangan samakan aku dengan anak kecil lagi. Aku sudah paham apa yang kalian maksud. Rasanya ingin segera pergi dan mengakhiri. Aku tidak kuat. Namun kedua kakakku kalian semangatku. Aku menyayangi mereka :(
Aku ini sosok yang seperti apa dimata kalian? Apa aku memang serendah itu?
Kedua kakakku memang selalu dipihakku. Menenangkan. Memberi hiburan. Memberi materi. Mereka memberi semuanya. Tapi apa aku akan terus tergantung pada mereka? Aku sangat merepotkan mereka. Meskipun mereka tulus. Aku sadar diri. aku ingin pergi. Aku ingin semua menyadari. Bahwa aku memang sosok yang tidak pantas dikasihani. Mungkin jika aku mati mereka bahkan tidak peduli. Tuhan aku tau enggkau selalu mengawasiku. Beri aku kesabaran untuk menghadapinya. Aku ingin pulang, namun menginjak rumah saja aku sudah tak nyaman. Bagai pintu neraka yang penuh dosa. Aku harus bagaimana tuhan?
Apa aku lebih pantas di panti asuhan? Aku hanya ingin hidup tenang:(
Rabu 21 Desember 2022 Disisa tahun ini, just want to have fun. Sudah tidak ingin lagi melakukan hal hal berat. Sudah ingin menutup buku penc...
-
Sering ya? Online? Ga chat sama sekali. Kan nyebelin. Bikin bt banget. Itu orang gengsi banget yaa. Ya termasuk gua juga sih😂 m...
-
Malam Mengajarkanku apa arti keikhlasan. Disana hamparan bintang harapan yang hancur bersamanya. Aku rindu, aku rindu masa masa itu. Ent...
-
Dunia adalah fana Semesta dicipta bukan untuk dinikmati saja Jika sang pencipta sudah bicara Semua akan sirna dalam kedipan mata Sama se...